Jumat, 10 Agustus 2012

Mitos Lawang Sewu

Namanya saja gedung tua peninggalan orang asing, tentu banyak hal gaib yang melingkup di sekitar gedung dan susah dipecahkan. Sama seperti gedung Lawang Sewu, Semarang yang ditengarai menyimpan banyak misteri ini. Konon, misteri tak terpecahkan itu berkaitan dengan keberadaan makhluk halus yang menghuni Lawang Sewu. Jumlahnya mencapai puluhan, dan itu pun susah dideteksi bagaimana kisahnya hingga mereka menjadi penghuni Lawang Sewu. Gedung peninggalan Belanda itu sampai sekarang nampak megah jika dipandang dari bundaran monumen Tugu Muda. Wujud bangunannya kokoh, artistik, dan bergaya Eropa. Siapa saja tentu akan percaya kalau bangunan bersejarah itu dihuni oleh segerombolan makhluk halus. Pasalnya, selain bangunan tua, sudah lama gedung berpintu sekitar 1.000 (sewu, red) ini dibiarkan kosong dan tak berpenghuni. Membuat sawab sekitar mudah dimasuki oleh lelembut maupun makhluk gaib dari alam maya. Sayangnya, pemerintah setempat sekarang kurang peka terhadap keberadaan gedung tua ini. Bangunan Lawang Sewu dianggap tak ubahnya barang rongsok yang tidak ada gunanya. Terkesan kumuh dan kotor, bahkan kalau malam sama sekali tidak ada penerangan di dalam gedung. Mungkin karena telantar membuat bangunan ini bertambah angker. Seperti wingit hingga kalau malam hari tidak ada orang yang berani lewat di depat gedung. Apalagi, sampai berani masuk ke halaman Lawang Sewu. Hanya Soeranto semata yang sudah bertahun-tahun tinggal di pelataran gedung Lawang Sewu. Selama itu pula, Soeranto mengaku sudah tidak terhitung lagi berapa kali dia mengalami kejadian-kejadian aneh jika malam hari. Aneka rupa dan bentuk makhluk gaib menunggu gedung sudah pernah dia pergoki. Sejauh itu, berkat pengabdian Soeranto untuk menjaga gedung, dia tidak pernah gentar menghadapi lelembut penghuni setempat. “Macam-macam wujud jelmaan penunggu sini (Lawang Sewu, red) pernah saya temui. Mulai wujudnya yang seram, begis, sampai yang lucu-lucu,” aku Soeranto. Sampai-sampai mengenai prilaku para lelembut setempat Soeranto sangat hafal betul. Termasuk ketika akan memunculkan bentuk aslinya, ada tanda-tanda khusus yang lebih dulu disampaikan para lelembut. “Biasanya ada yang diawali dengan hembusan angin agak kencang, semilir, sampai ada yang mengeluarkan bau-bauan. Ada yang bau wangi, bau menyan, bahkan ada yang mengeluarkan bau agak busuk,” tandasnya. Kemunculan makhluk halus ditengarai adalah arwah tentara Belanda dan Jepang itu masing-masing punya daerah kekuasaan sendiri-sendiri. Seperti di pintu depan paling barat, menurut Soeranto disitu diperkirakan dikuasai oleh sosok hantu tentara Belanda. Setiap kali muncul lelembut yang dicurigai sebagai arwah orang Belanda ini selalu mengenakan pakaian seragam serdadu lengkap dengan senapan laras panjang. Ada yang berada di pintu belakang paling timur. Termasuk menempati beberapa pintu kamar, dan ruang di lantai dua. Lain lagi di salah satu ruang paling depan yang ditengarai dulunya menjadi pos penjagaan tentara, di sekitar tempat itu dikuasai oleh sosok lelembut yang berwujud serdadu Jepang. Khusus makhluk gaib yang satu ini, menurut Soeranto terlihat bengis dan kejam. Kumisnya panjang melintang dengan ke mana-mana selalu membawa sebilah samurai panjang. Meski berbeda wilayah kekuasaan, tidak pernah ada kejadian keributan atau semacam pertanda adanya ontran-ontran di alam gaib antar penunggu Lawang Sewu itu. Semua selalu tenang, dan kemunculannya pun selalu pada tempat yang sama. Tidak berebutan. Mungkin saja karena sosok-sosok itu sering kali muncul dan bertemu dengan Soeranto, hingga kesannya sangat akrab. “Cuma kalau berdialog langsung dengan mereka belum pernah. Di samping saya sendiri tidak mengerti bahasa mereka,” aku Soeranto kepada METEOR. Paling mendebarkan menurut Soeranto, tiap malam Jumat Kliwon arwah-arwah setempat sering kali menampakkan wujud aslinya. Mereka bergentayangan, bermunculan, hingga membuat suasana malam seperti ramai orang-orang bercengkerama. Cuma paling menakutkan lagi, adalah jeritan-jeritan suara perempuan dari dalam gedung. Diperkirakan jeritan itu berasal dari jerit nonik-nonik Belanda. Bahkan, setiap muncul jeritan pasti disusul suara derap sepatu lars tentara Belanda dan Jepang. Sepertinya arwah mereka kompak, namun suara jeritan itu diperkirakan jeritan noni Belanda yang ketakutan ketika melihat aksi pembantaian Jepang terhadap tentara Belanda. Konon, banyak tentara Belanda yang tewas disembelih tentara Jepang. Sehingga suara jeritan itu kadang disusul jeritan tentara Belanda yang kesakitan. Sementara jika mendongakkan kepala ke atas gedung, nampak ada sebuah tondon air yang dulunya difungsikan untuk menyimpan air bersih. Sedangkan di sekitarnya, tepatnya di depan halaman gedung ada sebuah sumur tua yang setiap harinya selalu dikunci rapat-rapat. Bentuk sumur tersebut temboknya meninggi dari dasar tanah dan diberi atap genting warna merah. Di situlah paling sering terdengar tangisan nonik-nonik Belanda dan Jepang. Namun, dari sekian banyaknya mahkluk halus yang menjaga gedung lawang sewu tersebut, menurut beberapa paranormal asal Semarang tidak akan mengganggu masyarakat apabila nekad masuk ke dalam gedung. “Dulu ada paranormal yang menerawang penghuni sini. Katanya, jumlah mereka sekitar 50 makhluk halus,” imbuhnya. Sejak didirikan ratusan tahun lalu, gedung spektakuler peninggalan pemerintahan Belanda macam Lawang Sewu Semarang masih tetap menyimpan misteri. Sudah berulang kali orang menyingkap misteri di balik kemegahan gedung bersejarah ini. Namun, sejauh itu masih ada misteri lain yang tersisa, seiring perjalanan umur bangunan yang semakin tua. Berikut ini wartawan METEOR melaporkan sepenggal misteri yang tersisa dari Lawang Sewu itu. Ibarat buah kelapa makin tua makin banyak santan yang dibutuhkan oleh manusia. Tidak lebih ungkapan tersebut sama pula dengan keberadaan gedung tua peninggalan Belanda macam Lawang Sewu. Makin tua umur bangunan yang berlokasi di depan Tugu Muda, Pandanaran Semarang ini, legenda yang menyelimuti makin banyak dipuji masyarakat. Wajar sebagai gedung bersejarah, Lawang Sewu semakin makin dipandang sebagai gedung berharga, berkat keantikannya. Tak heran sampai sekarang ini, gedung yang nampaknya kurang mendapat perhatian dari Pemkot Semarang ini, dalam percaturannya masih menjadi rebutan antar para investor dan pengusaha baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Bahkan, antar pengusaha sekitar Semarang sendiri saling berebutan untuk bisa memenangkan tender mengelola gedung kuno ini. Menurut kabar yang tersebar pada pekembangan nantinya gedung yang memiliki luas sekitar 0,50 hektar ini akan dijadikan hotel berbintang lima. Kabar yang santer terdengar, anak mantan presiden Soeharto, Bambang Triatmojo pernah berambisi membeli gedung milik negara ini untuk disulap menjadi hotel berbintang. Hanya saja, belum sampai impiannya terlaksana, keburu Soeharto lengser dan keinginannya itu pun sirna. “Semenjak itu, sampai sekarang belum ada yang menawar lagi. Bangunan ini dibiarkan kosong dan terlantar. Kami tidak tahu mau dijadikan apa bangunan megah ini,” ujar Soeranto, 50 tahun, salah seorang penghuni gedung Lawang Sewu kepada METEOR. Dari situ Soeranto lantas menceritakan panjang lebar mengenai sejarah dan asal-usul berdirinya gedung Lawang Sewu. Memang jika ditilik dari sejarahnya gedung ini sangatlah legendaris. Maklum sudah beberapa priode pemerintahan dan jawatan pernah menempati gedung yang dikenal sangat angker ini. Sekilas pandangan Soeranto menerawang, lalu menurut penuturannya, Lawang Sewu tersebut merupakan salah satu gedung peninggalan Belanda yang diarsiteki oleh Prof Klinkkaner dan Quendagg. Dibangun dan sekaligus berdiri sekitar tahun 1863. Setelah itu gedung ini pada tanggal 27 Agustus 1913 ditempati oleh para tentara Belanda, hanya saja tidak berlangsung lama. Sebab, setelah itu Belanda menyerah terhadap Jepang Baru kemudian penguasaan gedung berlalih ke tangan pemerintahan Jepan baik secara administratif maupun secara perekonomian selama 3,5 tahun. Sampai kemudian bangsa Indonesia melakukan perlawanan dengan melakukan perang bersenjata melawan tentara Jepang di kawasan Tugu Muda yang dikenal dengan sebutan 5 Jam di Semarang. Sekitar tahun 1950, tutur Soeranto, gedung tua tersebut ditempati oleh TNI-AD dibawah pimpinan Panglima Gatot Subroto. Dan, paling terakhir yang menempati adalah jawatan PT Kereta Api Jawa Tengah. Bahkan, saat itu fungsi gedung sempat dijadikan sebagai kantor wilayah Departemen Perhubungan Jateng. Hingga akhirnya gedung Lawang sewu tersebut benar-benar kosong mulai sekitar tahun 1996 sampai sekarang. Ibarat orang yang sedang mati suri. Kondisi gedung Lawang Sewu tiap harinya sepi dari kegiatan apapun. Tidak ada lagi aktivitas ramai seperti tahun-tahun silam. Belum lagi akibat tidak pernah mendapat perhatian, keadaan sekitar gedung menjadi kotor dan kumuh. Tembok bangunan yang gempal mulai mengelupas catnya. Areal sekitar gedung nampak ditumbuhi semak belukar dan ilalang. Ketika METEOR mencoba membuka daun pintu di salah satu kamar yang ada di dalam gedung tersebut, mendadak daun pintu terbuat dari kayu itu rapuh dan patah lantaran ditekan ke dalam. Aneh memang, ternyata bagian dalam gedung tersebut banyak sekali pintu-pintu yang bahannya terbuat dari kayu jati. Kendati demikian pintu yang berjumlah sekitar seribu itu tidak lagi mempunyai kekuatan. Hanya masih menyimpan sebuah kenangan misteri jika sewaktu-waktu pintu salah satu kamar Lawang Sewu dibuka. Maka akan menimbulkan suara menderit yang khas. Suaranya menggema di tengah kesunyian bagian dalam gedung. Seperti mengundang arwah gentayangan yang ada di dalamnya. Sementara kalau malam hari bagian dalam gelap gulita, lantaran tidak ada satu pun lampu penerangan yang dipasang oleh pemerintah kota Semarang sekarang. Benar-benar Lawang Sewu tidak lagi pernah diperhatikan pemerintah. Masih untung ada orang berjiwa patriotik yang rela menjaga dan tinggal di dalam gedung Lawang Sewu, seperti Soeranto juga pensiunan TNI-AD ini. Diakui Soeranto sebenarnya, tinggal di dalam Lawang Sewu sangat teduh. Asri dan bisa mengenang kejayaan masa pemerintahan Belanda. “Namun mungkin karena tempat ini sangat angker sehingga tidak ada yang berani tinggal di sini. Orang akan menjadikan tempat ini sebagai kantor atau hotel tentunya harus berpikiran yang jernih,” ungkapnya.

Mithologi Yunani ( 12 Dewa Olimpus )

12 Dewa Olimpus juga dikenal dengan sebutan Dodekatheon (Greek: δωδεκα /dodeka = 12, θεον /theon = dewa) dalam Mitologi Yunani adalah dewa dewi utama Yunani yang tinggal di puncak Gunung Olimpus. Ada sekitar 17 dewa dewi yang dianggap 12 Dewa Olimpus walaupun jumlahnya tidak lebih dari dua belas dalam satu daftar. Dewa Dewi Olimpus Zeus, Hera, Poseidon, Ares, Hermes, Hefestus, Aphrodite, Athena, Apollo dan Artemis selalu masuk dalam daftar Dewa Dewi Olimpus. Dua dari Hebe, Helios, Hestia, Demeter, Dionisius, Hades dan Persefone menjadi pelengkap dari kesepuluh dewa dewi itu. Kisah Pelengkap Para Dewa Hestia menyerahkan posisinya sebagai anggota Olimpus kepada Dionisius agar dapat hidup bersama manusia (akhirnya dia diangkat sebagai penjaga api di Olimpus) maka ia menolak disebut sebagai anggota Olimpus. Persefone tingal selama 6 bulan setiap tahunnya bersama suaminya Hades di dunia bawah tanah (konon mengakibatkan kegersangan di musim gugur dan dingin). 6 bulan lainnya, ia boleh kembali ke Olimpus dan tinggal bersama ibunya, Demeter. Walaupun Hades termasuk dewa utama Yunani, tetapi karena tinggal di dunia bawah tanah maka ia tidak erat dengan Olimpus. Dalam kisah lain, Helios memberikan tempatnya untuk Apollo. Hebe, seorang pembawa cawan anggur bagi para dewa menyerahkan posisinya di Olimpus untuk menikahi Herakles yang menjadi dewa Olimpus setelah wafat. Karakteristik Dewa Setiap dewa dewi dalam Mitologi Yunani memiliki setidaknya satu unsur yang dikuasai dan dilindunginya. Unsur itu masing-masing adalah : Zeus adalah pemimpin para dewa, penguasa Olimpus, dewa iklim dan cuaca. Hera, istri Zeus, adalah dewi pelindung pernikahan, pengorbanan dan kesetiaan. Poseidon adalah dewa laut. Ares adalah dewa perang dan pembantaian. Hermes adalah dewa penunjuk jalan, pelindung para petualang,penggembala dan penghiburan. Ia juga utusan dewa Zeus. Hefestus adalah dewa api, tukang kayu, penempa besi dan pengrajin senjata. Aphrodite adalah dewi cinta, seks dan keindahan fisik. Athena adalah dewi kebijaksanaan, perang, keindahan jiwa, seni dan pendidikan. Apollo adalah dewa cahaya, musik, tarian, obat-obatan dan pelindung para pepanah. Artemis adalah dewi pelindung hewan, perburuan, kesuburan dan kesucian. Demeter adalah dewi bunga, tumbuh-tumbuhan, makanan, argraris dan pelindung bahtera perkawinan. Hestia adalah dewi pelindung rumah, keluarga dan perapian. Zeus (bahasa Yunani: Ζεύς atau Dias Δίας), adalah nama seorang dewa Yunani kuno. Dewa ini juga dikenal di Roma kuno dan India kuno. Dalam bahasa Latin disebut Iopiter sedangkan dalam bahasa Sansekerta disebut Dyaus-pita. Dalam mitologi, Zeus adalah Dewa Pemimpin yang bertahta di Olympus. Ia menikah dengan adik perempuannya, Hera yang menjadi Dewi Penikahan. Zeus membagi dunia menjadi tiga dan membagi dunia-dunia tersebut dengan kedua saudaranya, Poseidon yang menjadi Dewa Penguasa Lautan, dan Hades yang menjadi Dewa Penguasa Alam Kematian. Istri dan Anak Zeus
Hera(bahasa Yunani: Ἥρα atau Ἥρη) dikenal sebagai istri dan saudara perempuan dari Zeus. Hera adalah dewi pernikahan. Ia digambarkan sebagai dewi yang penuh keagungan dan penuh hikmat. Sering ditahtakan dan dimahkotai dengan polos (mahkota berbentuk silinder tinggi), yang hanya dikenakan oleh beberapa dewi-dewi besar. Anak-anak Hera Keturunan Hera dengan Zeus antara lain, Ares, Hebe (dewi kaum muda), Eris (dewi perselisihan), dan Eileithyia (dewi kelahiran). Karena Hera cemburu dengan Zeus yang melahirkan anak dengan Athena, maka Hera juga melahirkan anak dengan Hephaestus. Sedangkan versi lain mengatakan bahwa Hephaestus adalah anak dari Hera dan Zeus, dan karena Hera dan Zeus merasa jijik dengan Hephaestus yang buruk rupa, maka ia dibuang dari gunung Olympus. Sebagai pembalasan dendam, Hephaestus mengutuk Hera, dan baru melepaskan kutukannya itu, ketika ia telah menikahi Afrodit (bahasa Inggris: Aphrodite). Ares merupakan dewa perang dalam mitologi Yunani. Dalam mitologi Romawi ia dikenal dengan nama dewa Mars. Ia memiliki 2 pengawal yaitu Phobos dan Deimos. Nama Mars menjadi salah satu planet yang dekat bumi dan memiliki 2 bulan, yang dinamai sesuai nama pengawalnya: Phobos dan Deimos. Nama bulan Maret merupakan persembahan baginya. Hermes adalah salah satu dewa dalam mitologi Yunani, yang dianggap sebagai dewa keberuntungan, dewa pelindung bagi kaum pedagang, dan juga dewa pengirim berita. Dalam mitologi Romawi, ia disebut juga sebagai Mercurius. Ciri fisiknya adalah tubuh yang mungil yang selalu mengenakan topi bersayap dan juga sandal bersayap. Ia sangat cepat dalam berkata-kata dan juga berlari. Ia merupakan dewa penolong bagi Odiseus ketika terjebak pada sebuah pulau. Hefestus (Yunani: Ἡφαιστος Hêphaistos), dikenal dengan nama Vulkan di mitologi Romawi. Ia adalah putra pertama dewa Zeus dengan dewi Hera. Ia adalah dewa api, tukang kayu, penempa besi dan pengrajin senjata. Hefestus disembah di semua pusat industri dan manufaktur di Yunani terutama di Kota Athena. Walaupun bengkelnya terletak di pulau Lemnos, Hefestus dikaitkan dengan Gunung Etna oleh orang Sisilia. Figur Buruk nan Pincang Hefestus dalam mitologi Yunani digambarkan sebagai anak yang buruk rupa dan pincang, sehingga diceritakan bahwa ia dibuang oleh Hera pada saat ia lahir. Dia terlempar selama satu hari satu malam dan jatuh di tengah samudra, dimana ia diselamatkan dan dirawat oleh Tetis dan Eurinome, dua okeanida-atau dewi laut-yang merawatnya di gua bawah laut. Hefestus membalas perbuatan Hera yang membuangnya dengan membuatkannya singasana emas gaib dengan rantai yang tidak kasat mata yang, saat Hera duduk di atasnya, langsung menjeratnya. Tidak ada satu dewapun-bahkan Ares-sanggup mematahkan rantai itu. Dewa dewi yang lain memohon pada Hefestus untuk kembali ke Olimpus dan melepaskannya, tetapi dia tetap saja menolak. Dionysus akhirnya berhasil membuatnya mabuk dan membujuk ia kembali ke Olimpus. Di sana ia berdamai dengan ibunya dan bersedia melepaskannya. Atas kesediaannya, ia dinikahkan dengan Aphrodite, dewi cinta. Aphrodite adalah Dewi Cinta dan Kecantikan dalam mitologi Yunani. Dalam legenda Romawi disebut sebagai Venus. Ada dua legenda berbeda mengenai kelahiran Aphrodite. Legenda pertama menyebutkan Aphrodite adalah putri dari Zeus dan Dione. Tetapi legenda ini kurang populer. Legenda kedua menyebutkan bahwa Aphrodite lahir dari alat kelamin Uranus sang Titan yang dikebiri oleh Cronus. Aphrodite sangat populer dikalangan para dewa. Zeus khawatir akan terjadi peperangan diantara para dewa (karena memperebutkan Aphrodite) sehingga menikahkannya dengan Hephaestus dan memiliki seorang putra, Eros yang menjadi Dewa Asmara. Aphrodite juga dikisahkan berselingkuh dengan Ares, Dewa Perang hingga memiliki 2 putra yaitu Deimos dan Phobos, dan seorang putri yaitu Harmonia. Eros dan Anteros juga sering disebut-sebut sebagai putra dari Aphrodite dan Ares. Athena, (bahasa Yunani: Αθηνά or Αθήνη bahasa Doris: Ασάνα) yang dialihaksarakan sebagai Athene, adalah seorang Dewi Yunani yang melambangkan kebijaksanaan, strategi, dan perang. Ia dihubungkan oleh bangsa Etruria dengan dewi mereka bernama Menrva, dan kemudian dikenali oleh orang Romawi sebagai Minerva, yang ditemani oleh seekor burung hantu kecil, memakai sebuah tameng dada bernama Aegis yang diberikan kepadanya oleh ayahnya dan ditemani oleh dewi kemenangan, Nike. Athena juga dikenal sebagai dewi yang mengajari para pahlawan. Athena adalah seorang dewi perang bersenjata dan tak pernah digambarkan sebagai anak kecil, selalu sebagai seorang dara (perawan) (parthenos). Kuil Parthenon di kota Atena, Yunani adalah kuilnya yang paling terkenal. Ia tidak memiliki suami atau kekasih, meski sekali peristiwa Hephaestus mencoba menggodanya namun gagal. Herodotus dan Plato secara salah mengidentifikasikan Athena dengan dewa Neith, dewa bangsa Berber. Menurut Plato, Athena diderivasi dari A-θεο-νόα (A-theo-noa) atau H-θεο-νόα (E-theo-noa) yang artinya adalah batin Tuhan (Crat.407b). Menurut legenda, Athena adalah putri kesayangan Zeus, dewa terkuat. Ibunya adalah dewi Metis, yang merupakan dewi pemikiran dan kepandaian, dan terkenal sebagai dewi kebijaksanaan. Athena diberkahi kekuatan oleh ayahnya, kepandaian dan kebijaksanaan oleh ibunya. Menurut ramalan, apabila Zeus memiliki anak dengan Metis maka anak tersebut akan lebih kuat dan pandai dari Zeus sehingga mampu untuk menggulingkan Zeus dari tahta. Pada saat Metis mengandung Athena, Zeus menelan Metis untuk mencegah kelahiran anaknya. Hal ini menyebabkan Zeus menderita sakit kepala hebat dan memerintahkan Hermes untuk membelah kepala Zeus dengan menggunakan kapak perunggu (buatan Hephaestus)untuk menghilangkan rasa sakitnya. lalu lahirlah Athena melalui kepala/dahi Zeus dalam keadaan berbaju perang lengkap dengan pelinding kepala. Disebutkan pula penyebab sakit kepala Zeus karena Metis membuatkan baju perang dan pelindung kepala untuk anaknya didalam tubuh Zeus, dan proses pembuatan inilah yang menyebabkan Zeus menderita sakit kepala. Dalam legenda lain Pallas dianggap ayahnya, maka ia sering diberi gelar Pallas Athena (Παλλάς Αθηνά). Tapi ada juga yang menyebutkan kalau Athena berhasil membunuh Pallas dalam perang Dewa Vs. Titan sehingga diberi gelar Pallas Athena. Athena adalah dewi kebijaksanaan dan ilmu pengetahuan, adik dari Ares sang dewa perang. Athena terkenal akan belas kasihannya pada manusia saat para dewa yang sewenang-wenang berkuasa. Dia pernah membunuh Medusa dan meletakkan kepalanya pada sebuah perisai yang dinamakan “Perisai Aegis” sebuah perisai yang menurut mitos sangat kuat. Apollo(bahasa Yunani:Απόλλων, Apóllōn; atau Απελλων, Apellōn) adalah Dewa cahaya, musik, pepanah, pengobatan, dan penyair dalam Mitologi Yunani dan mitologi Romawi. Ia merupakan anak dari Zeus dan Leto dan saudara kembar Artemis. Ramalan Orakel Delphi menunjukkan bahwa Apollo adalah salah satu dewa terpenting di Olimpus. Ia mempunyai busur yang terbuat dari perak. Ia berkuasa sesudah ayahnya, Zeus. Apollo dengan Artemis diangkat ke Olympus dan menjadikan kedua dewa – dewi penghuni Olympus dengan memberi mereka ambrosia dan nectar. Berarti Apollo juga merupakan dewa terbesar di mitologi Yunani. Artemis merupakan putri dari Zeus dan Leto, serta saudara kembara Apollo. Artemis merupakan dewi hutan dan perbukitan, digambarkan selalu membawa busur dan anak panah. Rusa dan pohon siprus dikeramatkan baginya. Kelahiran Artemis Artemis merupakan putri dari raja para dewa, Zeus, serta istrinya Leto. Artemis mempunyai saudara kembar iaitu Apollo. Waktu itu Leto harus melahirkan di pulau yang belum pernah disentuh oleh matahari sebab dikutuk oleh Hera, yang murka kepada Zeus. Zeus kemudian berbaik hati dengan mengangkat sebuah pulau dari dasar laut yang belum disentuh sinar matahari, Ortygia. Leto pun melahirkan di pulau tersebut. Artemis lahir pertama pada bulan keenam. Ia lalu membantu ibunya melahirkan Apollo, yang lahir pada bulan ketujuh. Mungkin oleh sebab inilah Artemis disebut juga sebagai dewi kelahiran. Kisah-kisah Artemis dan Actaeon Ketika Artemis mandi bersama para peri di bukit Mount Citheron, saat Pangeran Thebes, Actaeon, memergokinya. Pada sebuah cerita, dikisahkan Actaeon mengintipnya. Marah atas hal ini, Artemis kemudian mengutuk Actaeon menjadi seekor rusa, yang akhirnya tewas sebab diburu oleh anjing-anjingnya sendiri. Cerita yang lain menyebutkan bahwa Actaeon menyombong bahwa dia lebih jago berburu daripada Artemis. Murka, Artemis mengubahnya menjadi rusa dan dimangsa oleh anjingnya sendiri. Demeter dalam mitologi Yunani merupakan sebutan untuk dewi kesuburan. Konon, Demeter merupakan putri dari Kronos dan Rhea yang sewaktu bayi sempat ditelan bulat-bulat oleh Kronos karena sifat paranoid ayahnya. Keunikan dari Demeter adalah kecintaannya dalam mengajari manusia bercocok tanam sehingga manusia meninggalkan cara hidup berburu dan meramunya menjadi bercocok tanam. Di rambut Demeter terdapat jalinan dari bulir-bulir padi yang menunjukkan identitasnya sebagai dewi kesuburan. Demeter memiliki seorang anak bernama Persefone yang menjadi istri dari Hades. Konon, kisah Persefone ini merupakan asal mula timbulnya empat musim. Saat Persefone pergi bersama Hades di mana tidak terdapat sinar matahari, saat itulah terjadinya musim dingin. Dan ketika Persefone pergi bertemu Demeter sekali setahun, saat itulah tiba musim semi. Ada beberapa kisah tentang Demeter yang mengajarkan tentang moral yang baik, salah satunya adalah kisah Erisikton yang dikutuk untuk menjadi lapar sampai mati. Dalam kebudayaan Romawi, Demeter dikenal dengan nama “Ceres”. Kemungkinan nama Ceres ini merupakan sumber inspirasi dari sebuah merk bahan makanan berlapis coklat yang sering digunakan untuk melapisi roti. Bahan makanan tersebut terbuat dari coklat berbentuk seperti butiran padi. Yang menarik adalah ternyata Indonesia, khususnya Jawa, memiliki sosok dewi yang mirip dengan karakter Demeter yaitu Dewi Sri yang dikenal sebagai dewi kesuburan. Dewa Laut Neptunus (bahasa Latin: Neptūnus) adalah dewa air dan laut pada mitologi Romawi, saudara kandung Yupiter dan Pluto. Ia serupa, tetapi tidak sama dengan dewa Poseidon dari Mitologi Yunani[1]. Fesitvalnya, Neptunalia, dimana tenda-tenda dibuat dari ranting semak-semak, diadakan pada tanggal 23 Juli. Ia memiliki dua kuil di Roma, kuil pertama dibangun pada tahun 25 SM, berdiri di dekat Circus Flaminius. Kuil kedua, Basilica Neptuni, dibangun di Campus Martius.

Kamis, 02 Agustus 2012

12 Dewa Olympus

Dewa Titan Dalam mitologi Yunani, para dewa titan adalah para dewa yang pertama kali ada sebelum para dewa-dewa di Olimpus hadir. Para dewa-dewa awal ini dilukiskan oleh Hesiodus dalam karyaTheogoni-nya sebagai para dewa yang muncul begitu saja. Menurut Hesiodus, awal dari semua kisah para dewa adalah suatu keadaan yang dinamakan Chaos. Dalam bahasa Yunani, disebut Χαος yang jika diterjemahkan dari bahasa saat ini, chaos menggambarkan suatu keadaan yang kacau-balau. Menurut Hesiodus, inilah keadaan awal alam semesta sebelum munculnya para dewa ke alam semesta. Dari kekacau-balauan inilah muncul legenda yang paling awal dalam mitologi Yunani.
Gaia (dalam bahasa Yunani, Gê), Eros (Cinta), the Abyss (Tartarus atau neraka), dan Erebus adalah dewa yang pertama kali muncul dari kekacau-balauan alam semesta. Dalam mitologi Romawi, Gaia dikenal sebagai Tellus atau Terra. Hesiodus menceritakan bahwa setelah Gaia muncul dari Chaos, ia kemudian berhubungan dengan Oranos (langit), lalu melahirkan 12 titan (para penguasa bumi sebelum masa para dewa-dewa Olympus). Keseluruhan dari anak-anak Gaian adalah; 6 titan pria yaitu: Coeus, Crius, Cronus, Hyperion, Iapetus, dan Oceanus. 6 titan wanita, yaitu: Mnemosyne, Phoebe, Rhea, Theia, Themis, dan Tethys. Cronos adalah titan yang cerdik dan paling bungsu sekaligus titan yang paling nakal dari antara titan-titan yang lainnya. Melihat kenakalan Cronos, Gaia dan Oranos kemudian memutuskan bahwa tidak akan ada lagi titan yang lainnya selain mereka.
Suatu hari, Cronos membunuh ayahnya sendiri, yaitu Oranos. Ia kemudian mengambil saudaranya Rhea sebagai istri, lalu menjadi penguasa para saudaranya sendiri. Perilaku Cronos pun dapat dikatakan jahat. Karena takut jika apa yang dia lakukan terhadap ayahnya akan diikuti oleh anaknya, maka setiap kali Rhea melahirkan seorang bayi, Cronos akan langsung menyambarnya dan memakannya. Karena Cronos terus menerus melakukannya, Rhea pun mulai membenci Cronos. Suatu ketika Rhea akan melahirkan, dia mengakali Cronos dengan membungkus sebuah batu dengan kain sehingga Cronos akan memakan batu yang disangkanya bayi Rhea tersebut. Rhea kemudian menyembunyikan sang bayi aslinya dan menamakannya Zeus yang kelak akan menjadi dewa segala dewa. Ketika akhirnya Zeus menjadi dewasa, suatu ketika ia menaruh racun dalam minuman ayahnya, Cronos, sehingga membuat Cronos memuntahkan semua saudara Zeus dan batu yang dikira Zeus yang sudah lama berada di perut Cronos. Zeus pun kemudian menantang ayahnya untuk berperang memperebutkan tahta kekuasaan. Dengan dibantu oleh Cyclopes yang diselamatkan Zeus dari Tartarus, Zeus pun akhirnya menang dan menduduki tahta kekuasaan. Cronos kemudian dibuang ke Tartarus (neraka). Dewa Olympus Setelah Zeus mengalahkan ayahnya, masa pemerintahan alam semesta yang baru pun dimulai. Masa ini dinamakan, masa dewa Olympus. Dalam masa ini terdapat 12 dewa yang berkuasa sekaligus mengatur bagian kekuasaannya masing-masing. 1. Zeus Zeus adalah Dewa Pemimpin yang bertahta di Olympus. Zeus juga merupakan dewa hujan dan dewa langit. Ia sering digambarkan dengan sebuah tongkat kerajaan, elang pada bahunya dan tongkat petir di tangannya.
Ia juga digambarkan sebagai sesosok pria berwibawa dengan jenggot dan selalu terlihat kokoh. Tongkat petir yang dimiliki Zeus, konon adalah senjata terkuat sehingga membuatnya ditakuti para dewa lain dan para manusia. Zeus konon sering melemparkan tongkat petirnya kepada mereka yang sering melanggar sumpah. Zeus menikah dengan adik perempuannya, Hera yang juga menjadi Dewi Pernikahan. Zeus membagi dunia menjadi tiga dan membagi dunia-dunia tersebut dengan kedua saudaranya, Poseidon yang menjadi Dewa Penguasa Lautan, dan Hades yang menjadi Dewa Penguasa Alam Kematian yang terletak dibawah tanah atau didalam perut bumi. 2. Poseidon Poseidon adalah dewa yang dianggap paling layak untuk mengawasi lautan yang menutupi 2/3 bagian bumi. Poseidon digambarkan sebagai dewa yang selalu membawa tongkat trisula-nya kemana-mana.
Menurut mitologi Yunani kuno, Poseidon adalah dewa yang paling kuat di antara saudara-saudara lainnya sehingga Zeus mempercayakan bagian yang paling luas dari bumi untuk diatur Poseidon. Dalam beberapa epik Yunani kuno, Poseidon digambarkan sebagai sosok dewa yang tempramental, sehingga membuat sifat dari lautan juga menjadi tempramental. Poseidon menikahi Amphitrite sebagai istrinya yang merupakan cucu dari Titan Oceanus. Meskipun dalam beberapa epik digambarkan sebagai sosok yang tempramental, dalam beberapa kisah juga digambarkan bagaimana Poseidon sering membantu kaum pelaut. Dalam suatu kisah lainnya Poseidon juga pernah menghancurkan armada laut tentara Yunani akibat kesombongan mereka setelah memenangkan suatu peperangan. 3. Hades (Pluto) Hades adalah dewa kematian atau dewa neraka dalam Mitologi Yunani. Hades juga dikenal dengan nama Pluto (Plouton) dalam Mitologi Romawi. Karakter Hades sering digambarkan bersama anjing berkepala tiga bernama Cerberus di dunia bawah tanah (neraka).
Di dalam ke-kristenan kata Hades dipakai untuk menterjemahkan kata Sheol, dalam bahasa Ibrani, yang artinya alam kubur manusia atau “dunia di bawah”. Bahasa Indonesia menerjemahkan kata Hades yang berarti alam kubur tersebut dengan kata neraka, diambil dari bahasa Sanskerta, dengan arti yang sama. 4. Hestia
Hestia adalah saudara Zeus juga. Dewi Hestia ini tidak memainkan peran apapun dalam mitologi Yunani kuno. Dewi Hestia selain terkenal sebagai dewi pelindung rumah, dia juga terkenal sebagai dewi pelindung keluarga, dan dewi perapian. 5. Hera Hera dikenal sebagai istri sekaligus saudara dari Zeus. Hera adalah dewi pernikahan karena sifatnya yang sangat mengerti kepedihan akibat ketidaksetiaan, sehingga menjadi pelindung setia bagi para wanita yang sudah menikah.
Ia digambarkan sebagai dewi yang penuh keagungan dan penuh hikmat. Sering ditahtakan dan dimahkotai dengan polos (mahkota berbentuk silinder tinggi), yang hanya dikenakan oleh beberapa dewi-dewi besar.Keturunan Hera dengan Zeus antara lain, Ares (dewa perang), Hebe (dewi kaum muda), Eris (dewi perselisihan), dan Eileithyia (dewi kelahiran). Dalam suatu kisah, dikatakan bahwa karena Hera cemburu dengan Zeus yang memiliki anak hasil dar hubungan gelap dengan Athena, maka Hera juga melahirkan anak hasil hubungannya dengan Hephaestus. Dalam epik mitologi Yunani versi lain, dikatakan bahwa Hephaestus adalah anak dari Hera dan Zeus, dan karena Hera dan Zeus merasa jijik dengan Hephaestus yang buruk rupa, maka ia dibuang dari gunung Olympus. Sebagai pembalasan dendam, Hephaestus mengutuk Hera, dan baru melepaskan kutukannya itu ketika ia telah menikahi Aphrodite. Sebagai saudari sekaligus istri Zeus, Hera adalah ratu di kayangan yang menjadi sumber keirian dan kecemburuan bagi dewi lain di Gunung Olympia. Dia cantik dan juga licik. Dan meskipun ia sangat sopan, ia sering mendendam pada mereka yang menghalangi niatnya. 6. Ares Ares adalah dewa perang. Ia tidak disukai oleh kedua orang tuanya yaitu, Zeus dan Hera karena dianggap selalu haus darah dan merupakan pembunuh berdarah dingin.
Kehadirannya dalam peperangan yang melibatkan Yunani, membuat musuh gemetar di atas lutut mereka sendiri. Dalam beberapa epik diceritakan bahwa ia akan membunuh semua mush tanpa ampun jika berani terlibat dalam peperangan terhadap Yunani. Dewa Ares sering membuat medan peperangan menjadi lautan darah sambil terus memburu para musuh tanpa ampun. Ares ternyata juga terkenal sebagai dewa pengecut karena ketika dia terluka, dia akan lari dari medan perang untuk kembali ke gunung Olympus, tangisannya kemudian akan terdengar ke seluruh penjuru gunung Olympus. Lalu bagaimana dengan Kratos, yang dalam dalam game God of War digambarkan sebagai sang dewa perang? Jadi begini kisahnya, pada suatu waktu, ketika Ares baru pulang dari suatu pertempuran di medan perang dan sedang beristirahat, Hera mengijinkan Kratos untuk membunuh Ares dan sekaligus menggantikannya sebagai dewa perang. Kratos pada awalnya hanyalah manusia biasa yang dikaruniai dewa Apollo kekuatan dan kegagahan yang melebihi manusia lainnya. 7. Athena Athena yang dialih-aksarakan sebagai Athene, adalah seorang Dewi Yunani yang melambangkan kebijaksanaan, ilmu pengetahuan dan strategi perang. Athena juga dikenal sebagai dewi yang mengajari para pahlawan.
Athena adalah seorang dewi perang bersenjata dan tak pernah digambarkan sebagai anak kecil, selalu sebagai seorang dara (perawan / parthenos). Kuil Parthenon di kota Athena, Yunani adalah kuilnya yang paling terkenal. Ia tidak memiliki suami atau kekasih, meski sekali peristiwa Hephaestus pernah mencoba menggodanya namun gagal. Athena juga merupakan adik dari Ares sang dewa perang. Athena juga terkenal akan belas kasihannya pada manusia saat para dewa yang sewenang-wenang berkuasa. Dia pernah membunuh Medusa dan meletakkan kepalanya pada sebuah perisai yang dinamakan “Perisai Aegis”, sebuah perisai yang menurut mitos sangat kuat. Dalam beberapa epik mitologi Yunani kuno, konon Athena sangat ganas dan berani di medan pertempuran. Semua yang ada pada Athena membuat Zeus jatuh hati dan menjadikan Athena sebagai anak kesayangannya. 8. Apollo Apollo adalah putra hasil dari hubungan Zeus dan Leto. Dia adalah saudara kembar dari Artemis. Apollo adalah dewa musik yang digambarkan selalu memainkan kecapi emas dan merupakan seorang dewa pemanah yang sering memanah dengan busur peraknya.
Dia adalah dewa penyembuh yang mengajarkan obat-obatan pada manusia, dewa cahaya, dan juga dewa kebenaran yang tidak bisa berkata dusta. 9. Aphrodite Aphrodite adalah dewi cinta, keindahan dan keinginan. Konon dia memiliki sabuk ajaib yang bisa membuat siapa saja yang diinginkannya menjadi menginginkan dia. Kisah kelahiran Aphrodite ada dua versi cerita yang berbeda. Versi pertama mengatakan bahwa ia adalah anak hasil dari hubungan Zeus dan Dione. Versi kedua merujuk kepada kisah ketika Cronos mengalahkan Oranos dan melemparkannya ke lautan, Aphrodite kemudian muncul dari buih busa yang timbul dalam kerang.Aphrodite mempunyai Hefestus sebagai suaminya. Ia juga mempunyai seorang anak bernama Eros yang menjadi dewa asmara. Aphrodite konon pernah selingkuh dengan Ares. 10. Hermes Hermes adalah putra hasil dari hubungan Zeus dan Maia. Hermes juga merupakan dewa utusan Zeus. Hermes merupakan dewa yang paling cepat di antara dewa lainnya.
Dia digambarkan selalu memakai sandal bersayap, topi bersayap, dan tongkat ajaib. Dia merupakan dewa yang menciptakan olahraga balap karena kebiasaannya yang selalu bergerak cepat. Dia juga merupakan dewa penuntun mereka yang mati menuju dunia bawah tanah. Hermes seringkali muncul dalam beberapa epik Yunani dan digambarkan sebagai dewa pembawa keberuntungan dan kemakmuran sehingga ia menjadi dewa favorit di antara dewa-dewa di Olympus. 11. Artemis Artemis adalah Dewi berburu yang sama liarnya dengan alam itu sendiri. Dia merupakan dewi suci bagi pemburu dan pelindung kaum muda yang dengan tenang mengatur tempat-tempat bumi yang liar.
Karena dikutuk oleh Hera yang mengetahui dia adalah anak hasil hubungan Zeus dan Leto, maka Artemis pun terpaksa harus dilahirkan di suatu pulau yang tidak pernah tersentuh oleh matahari. Zeus kemudian berbaik hati dengan mengangkat sebuah pulau dari dasar laut yang belum pernah disentuh sinar matahari, pulau itu bernama Ortygia. Leto pun melahirkan di pulau tersebut. Artemis lahir pertama pada bulan keenam. Ia lalu membantu ibunya melahirkan Apollo, yang lahir pada bulan ketujuh. Mungkin oleh sebab inilah Artemis disebut juga sebagai dewi kelahiran. 12. Hephaestus Hephaestus merupakan satu-satunya dewa yang tidak memiliki paras tampan seperti dewa-dewa lainnya. Hephaestus adalah anak dari Zeus dan Hera. Dia adalah satu-satunya dewa yang lumpuh. Ada dua versi cerita yang beredar yang menjelaskan mengenai kelumpuhannya ini.
Menurut versi pertama, Hera kesal dengan wujud anaknya yang aneh, ia kemudian melemparkan Hephaestus ke bumi hingga membuat sang dewa lumpuh. Versi yang kedua mengatakan jika Zeus kesal dengan Hephaestus yang memiliki sifat seperti ibunya sehingga Zeus melemparkannya dari gunung Olympus. Apapun kekurangan yang ada dalam dirinya, ditutupi Hephaestus dengan kekuatan yang luar biasa. Dan meski ia cacat, atau mungkin justru karena itu ia ahli menciptakan objek-objek yang sangat indah. Dari bengkel kerjanya jauh di dalam bumi, penguasa api dan tempaan ini menciptakan istana, makam dan baju dewa-dewi, seperti: halilintar Zeus dan baju baja Athena. Dia adalah dewa tukang besi dan pembuat perisai para dewa.

Rabu, 01 Agustus 2012

Legenda Unicorn Si Kuda Cantik Bertanduk

Dalam legenda modern yang muncul pada abad pertengahan, unicorn digambarkan sebagai makhluk berbentuk kuda dengan satu tanduk di kepalanya. Dalam versi yang lebih kuno, makhluk ini digambarkan memiliki kuku belah, janggut seperti kambing, dan ekor seperti singa. Namun, satu hal yang sama antara deskripsi kuno dengan modern adalah keberadaan satu tanduk di kepalanya.
Unicorn muncul dalam seni dan mitos kuno di Mesopotamia, Cina, dan India. Namun, pertama kali makhluk ini dikenal adalah lewat kebudayaan-kebudayaan kuno India. Para penulis Yunani kuno yang pernah menyinggung mengenai makhluk ini seluruhnya beranggapan makhluk ini memang benar-benar ada, dan tepatnya di India. Ini mengkonfirmasikan penemuan stempel berusia 2.500 tahun yang ditemukan di Mohenjo Daro dan Harappa yang terlihat seperti bentuk kuno dari seekor unicorn beserta inskripsi yang masih belum terpecahkan.
Selain India, Cina juga memiliki unicornnya sendiri. Makhluk ini dikenal dengan sebutan Qilin. Di Jepang, ia dikenal dengan sebutan Kirin dan digambarkan memiliki tubuh seperti rusa, sisik berwarna hijau dan sebuah tanduk panjang di kepalanya. Pada abad pertengahan, pengaruh unicorn sampai ke Eropa dan mulai digunakan sebagai objek seni dan simbol kebangsawanan. Pada masa kini, karakter unicorn berubah menjadi makhluk yang benar-benar menyerupai kuda seluruhnya dengan satu tanduk di kepalanya.
Penulis yang pertama kali menyinggung mengenai keberadaan makhluk ini adalah Ctesias yang mendeskripsikan unicorn sebagai berikut: "Unicorn adalah makhluk asli India. Ukurannnya sebesar keledai dengan kepala berwarna ungu kemerahan, tubuhnyna berwarna putih, dan matanya berwarna biru dengan sebuah tanduk muncul dari dahinya. Ujung tanduk itu berwarna merah terang, tengahnya berwarna hitam dan putih di pangkalnya. Panjangnya kira-kira 1,8 inci". Penulis lain, Strabo, juga pernah menyinggung mengenai keberadaan seekor kuda bertanduk di wilayah Caucasus.
Deskripsi yang lebih lengkap kemudian diberikan oleh sejarawan romawi, Pliny the Elder, sebagai berikut: "Makhluk yang sangat ganas ini disebut Monoceros dan memiliki kepala seperti rusa, kaki seperti gajah, dan ekor seperti babi hutan, sementara bagian tubuhnya yang lain seperti kuda. Ia mengeluarkan suara rendah yang dalam dan memiliki satu tanduk berwarna hitam yang keluar dari tengah dahinya dengan panjang kira-kira dua cubit". Selain Pliny, Julius Caesar juga pernah menyinggung mengenai makhluk ini dengan deskripsi yang mirip dengan Pliny. Menurutnya: "Kepalanya seperti rusa, kakinnya seperti gajah, tanduknya memiliki panjang sekitar 90 cm dengan ekor menyerupai babi hutan". Apakah mereka sedang membahas tentang badak? Atau mungkinkah mereka sebenarnya membicarakan mengenai Elasmotherium?
Tentu saja sebagian peneliti akan menolak keberadaan unicorn dan menganggap unicorn hanya sebagai makhluk rekaan atau makhluk mitologi. Namun, ada sebagian peneliti yang mencoba untuk melihat dasar pembentukan kepercayaan mengenai unicorn ini. Mereka percaya kalau unicorn itu mungkin makhluk yang disebut Elasmotherium, seekor badak Eurasia yang sudah punah jutaan tahun yang lalu. Walaupun diperkirakan telah punah jutaan tahun yang lalu, anehnya, di beberapa suku purba di dunia ada legenda mengenai hewan besar berambut yang berbentuk seperti sapi dengan satu tanduk besar di kepalanya. Persis seperti Elasmotherium. Legenda suku ini dipercaya telah menjadi dasar pembentuk legenda unicorn modern. Namun, apakah Elasmotherium terlihat memiliki tubuh seperti kuda seperti deskripsi para penulis kuno? Sepertinya tidak. Kalau begitu mungkinkah di luar sana masih ada hewan misterius yang kita kenal dengan sebutan Unicorn? Jika memang benar, adakah catatan-catatan lain yang lebih modern yang menjelaskan keberadaan makhluk ini? Jawabannya: "ADA" Catatan Penampakan Unicorn Pada tahun 1486, Benhanrd Von Breydenbach, seorang penatua di katedral Mainz, menceritakan sebuah kisah menarik mengenai perjumpaan dengan Unicorn. Ia menuangkannya dalam buku berjudul "Peregrinatio in Terram Sanctam" atau "Perjalanan ke Tanah Suci".
Perjumpaan ini terjadi pada tahun 1483 ketika ia bersama satu rombongan beranggotakan 150 orang pergi ke timur tengah untuk melakukan ziarah rohani. Dalam perjalanan ini, mereka berangkat dari Venice menuju Jaffa, lalu ke Ramala dengan karavan. Dari situ mereka melanjutkan perjalanan ke Yerusalem dan mengunjungi semua tempat-tempat suci di sana. Setelah itu rombongan pergi menuju gurun Sinai dan mengunjungi Biara Santa Catharina. Di tempat itu, salah seorang peziarah bernama Felix Fabri bersama sekelompok orang yang sedang bersamanyna melihat seekor unicorn sedang berdiri di atas bukit dekat kaki gunung Sinai. Felix bersama rombongan mengamati makhluk ini dengan seksama untuk beberapa lama. Penampakan ini terjadi pada tanggal 20 September 1483.
Pada tahun 1530, Ludovica de Bartema, seorang bangsawan Italia yang melakukan perjalanan ke Mesir, Arab, dan India juga bertemu dengan makhluk misterius ini. Ketika hendak masuk ke Mekkah, ia menggunakan nama samaran Mussulman supaya bisa membaur dengan rombongan karavan peziarah lainnya. Di kota itu, Bartema mengaku melihat dua ekor unicorn. Tubuhnya pendek dan memiliki kuku seperti kambing. Manurut penduduk lokal, kedua hewan itu adalah pemberian dari raja Etiopia yang hendak dipersembahkan kepada sultan Mekkah. Kesaksian Bartema menunjukkan bahwa pada masa itu, unicorn mungkin hidup di Etiopia atau Afrika. Ini ditegaskan dengan kesaksian lain dari Don Juan Gabriel, seorang kolonel Portugis yang tinggal di Etiopia selama beberapa tahun. Menurutnya, ia pernah melihat unicorn di provinsi Damota. Makhluk ini berukuran seperti kuda dan berwarna agak gelap. Beberapa orang Portugis lainnya yang tinggal di negara itu juga melaporkan pernah melihat unicorn sedang merumput di sebuah bukit di distrik Namna. Pada abad yang lebih modern, laporan penampakan unicorn diceritakan oleh seorang naturalis Swedia bernama Dr. Sparrman. Pada tahun 1772-1776, ia melakukan penelitian di Good Hope dan menulis dalam jurnalnya mengenai seorang pria bernama Jacob Kock.
Kock yang saat itu melakukan perjalanan menuju Afrika bagian selatan menemukan batuan-batuan yang berukirkan unicorn. Batu-batu ini ternyata diukir oleh suku setempat yang bernama Hottentots. Berdasarkan wawancara Kock dengan anggota suku tersebut, diketahui kalau unicorn sesungguhnyna telah dikenal dengan baik diantara suku Hottentots. Warga suku tersebut mengatakan bahwa unicorn memiliki bentuk seperti kuda dengan satu tanduk di kepalanya. Makhluk ini juga bisa berlari dengan sangat cepat. Kisah yang diceritakan oleh Dr. Sparrman kemudian mendapatkan konfirmasi dari kisah lain yang diceritakan oleh Mr. Henry Cloete pada tahun 1792 kepada akademi ilmu pengetahuan Selandia Baru. Mr. Cloete menceritakan mengenai pengalaman Gerrit Slinger, salah seorang anggota suku Hottentots yang saat sedang berperang dengan suku Bushmen, menjumpai sembilan unicorn dan menembak salah satunyna. Menurut Slinger: "Makhluk itu menyerupai seekor kuda dengan warna abu-abu terang. Di bawah rahangnya ada garis putih. Ia juga memiliki satu tanduk yang tumbuh tepat di tengah kepalanya. Kepala makhluk itu seperti kuda dan ukurannya pun kira-kira sama". Mr. Cloete menegaskan kalau hewan ini telah dikonfirmasikan keberadaannya oleh suku Hottentots. Unicorn dalam Kitab Bukan hanya penulis dan peneliti saja yang membenarkan keberadaan makhluk misterius ini, bahkan Kitab Perjanjian Lama juga menyebutkan tentang unicorn beberapa kali:
"Allah, yang membawa mereka keluar dari Mesir, adalah bagi mereka seperti tanduk kekuatan lembu hutan (dalam versi Inggris disebut sebagai unicorn)" (Bilangan 23:22) "Tanduk-tanduknya seperti tanduk-tanduk lembu hutan: dengan itu ia akan menanduk bangsa-bangsa, seluruh bumi, dari ujung ke ujung" (Ulangan 33:17) "Tetapi Kau tinggikan tandukku seperti tanduk banteng (dalam versi Inggris disebut sebagai unicorn)" (Mazmur 92:10) "Apakah lembu hutan mau takluk kepadamu, atau bermalam dekat palunganmu?" (Ayub 39:9). Kekuatan Sihir untuk Menyembuhkan
Kemampuan unicorn menyelamatkan tubuh dan jiwa seseorang selalu menjadi bagian dalam legendanya. Ctesias, ahli pengobatan Yunani di bawah kekuasaan Persia sekitar tahun 400 SM menulis salah satu catatan awal mengenai makhluk ini. "Di India ada keledai-keledai istimewa dengan tubuh sebesar kuda, bahkan lebih besar. Tubuh mereka putih, kepala mereka merah tua, dan mata mereka biru tua. Mereka memiliki tanduk di dahi sepanjang kira-kira empat puluh lima sentimeter. Bubuk yang dikikir dari tanduknya bisa dijadikan bahan campuran ramuan untuk menangkal racun mematikan. Dasar tanduknya, selebar dua lengan di atas keningnya, berwarna putih murni, bagian atasnya tajam dan merah terang, dan sisanya, atau bagian tengahnya, berwarna hitam. Mereka yang minum dengan bejana yang terbuat dari tanduk unicorn, dikatakan takkan terkena demam atau penyakit kutukan Tuhan (Epilepsi). Bahkan, mereka juga kebal terhadap racun jika sebelum atau sesudah minum racun, mereka minum anggur, air, atau apa saja dari gelas tanduk unicorn ini". Banyak orang yang mungkin berpikir bahwa unicorn hanyalah omong kosong atau khayalan semata, tetapi mungkin sebagian kecil orang yang mempercayai keajaiban akan tertarik oleh makhluk indah nan cantik ini. Jadi bukalah mata Anda. Meskipun seekor unicorn mungkin tidak melintas di depan Anda, akan tetapi mungkin Anda dapat melihat sesuatu yang tersembunyi di baliknya. Sekarang kembali kepada diri Anda masing-masing. Percayakah Anda dengan kuda cantik bertanduk ini?

Phoenix Sang Burung Legendaris

Phoenix merupakan burung keramat yang berasal dari mitologi Mesir dan digambarkan memiliki bulu yang sangat indah dan panjang berwarna merah dan emas. Tetapi, setidaknya ada tiga deskripsi berbeda dari warna bulu Phoenix. Ada yang mengatakan bahwa kepala, dada, dan punggungnya berwarna merah dan emas dengan sayap berawarna-warni. Kakinya berona ungu, sedangkan matanya berwarna biru laut. Yang lain mengatakan bahwa tubuhnya berwarna plum dengan punggung berwarna merah dan bulu sayap serta kepala berwarna emas dan ekornya panjang berwarna mawar dan biru. Deskripsi ketiga menyatakan bahwa Phoenix sebagian besar berwarna ungu dengan leher dan kepala berwarna emas. Ada kemungkinan bahwa ketiga deskripsi tersebut adalah Phoenix dalam berbagai tahap kehidupannya.
Phoenix juga dikatakan dapat hidup selama 500 tahun, bahkan 1461 tahun. Setelah hidup selama itu, Phoenix akan membakar dirinya dan dari abunya akan muncul Phoenix muda. Ovid, seorang penyair latin menuliskan: Ada burung yang bisa bangkit kembali lagi dan lagi. Bangsa Assyria memberinya nama Phoenix. Ia tidak makan biji-bijian maupun tumbuhan, hanya tetesan kayu damar dan cairan dari kapulaga. Bila burung ini telah hidup lima abad lamanya, dengan cakar dan paruhnya yang bersinar ia membangun sarang tinggi di dahan palem. Ia meletakkan kulit cassia di sarangnya yang baru dan rangkaian kelopak bunga harum dan kayu manis dengan getah myrrh kuning. Lalu ia berbaring di wewangian yang memabukkan itu, dan mati. Dan Bangsa Assyria berkata dari tubuh burung itu bangkit kembali phoenix kecil yang ditakdirkan untuk hidup lima abad lagi. Karena karakternya yang tidak dapat mati, Phoenix dikenal sebagai simbol dari keabadian, lambang dari siklus kehidupan setelah mati, dan simbol dari kebangkitan tubuh setelah mati. Dikatakan pula bahwa air mata Phoenix dapat menyembuhkan luka dan darahnya dapat digunakan sebagai balsem. Phoenix juga dikatakan dapat hidup selama 500 tahun, bahkan 1461 tahun. Setelah hidup selama itu, Phoenix akan membakar dirinya dan dari abunya akan muncul Phoenix muda. Ovid, seorang penyair latin menuliskan: Ada burung yang bisa bangkit kembali lagi dan lagi. Bangsa Assyria memberinya nama Phoenix. Ia tidak makan biji-bijian maupun tumbuhan, hanya tetesan kayu damar dan cairan dari kapulaga. Bila burung ini telah hidup lima abad lamanya, dengan cakar dan paruhnya yang bersinar ia membangun sarang tinggi di dahan palem. Ia meletakkan kulit cassia di sarangnya yang baru dan rangkaian kelopak bunga harum dan kayu manis dengan getah myrrh kuning. Lalu ia berbaring di wewangian yang memabukkan itu, dan mati. Dan Bangsa Assyria berkata dari tubuh burung itu bangkit kembali phoenix kecil yang ditakdirkan untuk hidup lima abad lagi. Karena karakternya yang tidak dapat mati, Phoenix dikenal sebagai simbol dari keabadian, lambang dari siklus kehidupan setelah mati, dan simbol dari kebangkitan tubuh setelah mati. Dikatakan pula bahwa air mata Phoenix dapat menyembuhkan luka dan darahnya dapat digunakan sebagai balsem.
Dalam kebudayaan Mesir Kuno, Phoenix dikenal dengan nama "Benu" dan berasal dari Heliopolis, Kota Matahari. Dalam heliogryph Mesir, Phoenix melambangkan perjalanan waktu dan masih merupakan simbol kehidupan abadi hingga kini. Di zaman akhir, tulisan Phoenix juga digunakan untuk mewakili Dewa Matahari, Ra, secara langsung sebagai simbol matahari terbit dan terbenam. Dalam kitab Book of the Dead dari Mesir Kuno, sebuah teks religius yang ditulis pada tahun 2000 SM, sang Phoenix menyatakan: "Aku adalah penjaga Catatan Takdir, buku tentang hal yang telah terjadi dan akan terjadi". Phoenix dalam Kebudayaan Cina dan Jepang
Dalam kebudayaan Cina, Phoenix lebih dikenal dengan nama Fenghuang, dan di Jepang, Phoenix disebut ho-o atau fushico. Phoenix Cina, Fenghuang, dianggap memiliki paruh ayam, leher ular, dada seekor angsa, bagian belakang kura-kura, kaki belakang rusa, dan ekor ikan. Di Cina, Fenghuang adalah sebuah mitos dangkal mirip burung Phoenix dan merupakan makhluk legenda kedua yang dihormati setelah naga. Fenghuang menggambarkan arah selatan dan ditampilkan sebagai Phoenix laki-laki, Feng, dan Phoenix perempuan, Huang. Warna bulunya merupakan lima warna dasar, yaitu hitam, putih, merah, hijau, dan kuning. Dalam mitologi Cina, Phoenix merupakan simbol dari kebajikan tinggi dan rahmat, serta kekuasaan dan kemakmuran. Ini merupakan penyatuan Yin (negatif) dan Yang (Positif). Phoenix dalam Kebudayaan Persia
Simurgh atau Simorgh merupakan Phoenix yang berasal dari mitologi Persia pada masa Kekaisaran Parthia pada tahun 247 SM. Phoenix ini biasanya dianggap baik hati, tetapi beberapa cerita menyatakan bahwa manusia tidak selalu aman berada di sekitar Phoenix ini. Phoenix dalam kebudayaan Rusia
Dalam cerita rakyat Rusia, Phoenix muncul sebagai Zhar-Ptitsa, subjek yang terkenal pada tahun 1910. Phoenix ini ditampilkan pada bendera Alexander Ypsilantis. Banyak gambaran mengenai Phoenix dari seluruh Dunia dan satu persamaan dari Phoenix mereka adalah Phoenix merupakan burung legendaris. Namun jika berpikir mengenai Phoenix dan kemungkinan adanya hewan yang mirip dengan Phoenix ini, maka Indonesia patut berbangga, karena salah satu burung khas Indonesia memiliki beberapa kesamaan dengan burung legendaris tersebut. Burung Cendrawasih Asli Indonesia
Burung Cendrawasih yang bisa ditemukan di Papua, Indonesia, ini sering dijuluki dengan bird of paradise atau phoenix bird. Burung ini memang memiliki bentuk dan warna yang unik sekilas mirip dengan hewan mitologi, Phoenix. Tentu saja bulu-bulu Cendrawasih bukan dari api seperti Phoenix. Walaupun begitu, Cendrawasih adalah burung yang sangat indah. Burung ini dikenal karena bulunya yang tumbuh memanjang dan berwarna merah atau kuning yang indah. Penampakan Phoenix Tidak banyak penampakan Phoenix yang tertulis dalam sejarah, namun ada dua catatan kuno penampakan tangan pertama dari Phoenix: satu oleh Pliny, yang melihat satu dipamerkan dalam Forum Romawi pada masa pemerintahan Kaisar Claudius; lain dengan Clemont yang menyaksikannya pada abad pertama CE.
Mitos dan legenda mengenai Phoenix ini memang banyak diperdebatkan, namun jika kita berpikir lebih dalam, tidak akan ada mitos dan legenda Phoenix jika awalnya tidak ada tanda-tandanya. Namun sejauh mana informasi itu benar, tergantung pula dari seberapa akurat informasi itu sendiri disebarkan. Nah, pertanyaan yang muncul sekarang adalah: Jika memang Phoenix adalah hewan abadi, masih adakah penampakannya di masa sekarang ini?

Legenda Monster laut

Pada masa lampau, ketika mobil dan pesawat terbang belum ada, para pengelana menjelajahi dunia ini dengan kapal laut. Dan sejak saat itu muncullah legenda monster-monster laut yang luar biasa. Apakah monster-monster ini benar-benar ada ? ataukah hanya khayalan para pelaut yang sedang mabuk ? Walaupun sains belum bisa menentukan secara pasti identitas monster-monster tersebut, tapi paling tidak ada beberapa tersangka utama yang bisa dipertimbangkan. Ini salah satunya, Regalecus Glesne atau Oarfish. Jika kalian melihat fotonya, saya rasa kalian tidak akan heran melihat makhluk ini sering disangka sebagai monster atau ular laut.
Ikan ini termasuk ke dalam kategori langka dan sangat jarang terlihat. Saking langkanya sehingga ikan ini tidak pernah tertangkap kamera dalam keadaan hidup hingga tahun 2001. Ia termasuk ke dalam family Regalecidae yang memiliki empat spesies. Salah satu spesies, Regalecus Glesne, yang sedang kita bicarakan ini, pernah masuk ke dalam Guinnes Book of World Record karena pernah ditemukan seekor yang hidup dengan panjang tubuh hingga 11 meter.
Makanannya adalah plankton dan makhluk-makhluk laut kecil lainnya. Ia mampu hidup hingga kedalaman 1.000 meter. Anehnya, ikan ini tidak memiliki sisik. Tubuhnya hanya diselimuti oleh semacam membran yang disebut guanine. Ikan ini memiliki sirip tunggal berwarna merah dan termasuk ikan yang penyendiri. Namun ketika ikan ini sedang sakit atau sekarat, sepertinya sang penyendiri ini tidak ingin mati dalam kesepian. Jadi ia naik ke atas permukaan laut dan bertahan disitu hingga mati. Mungkin untuk menarik perhatian para pelaut, atau hanya ingin memandang matahari untuk terakhir kalinya.
Para pelaut masa lampau mungkin telah melihat ikan ini di permukaan dan mempersepsikannya sebagai monster laut. Misalnya, pada tahun 1860, ketika seekor Oarfish sepanjang 5 meter terdampar di pantai Bermuda, para penduduk segera mengkaitkannya dengan monster laut yang legendaris.
Walaupun sains sudah bisa membuka tabir ikan langka ini, tapi saya rasa, setiap orang yang baru pertama kali melihat ikan ini akan takjub, sama seperti ketika saya melihatnya untuk pertama kali.

Selasa, 31 Juli 2012

Legenda Dracula Si PangeranPenghisap Dara

Mendengar nama Dracula, sontak yang terlintas di benak kita sosok vampir yang selalu haus akan darah manusia. Gambaran itu telah merasuk dalam pikiran kita sejak era Bram Stroker dengan novelnya yang berjudul Dracula (1897). Novel legendaris yang mengadopsi kisah nyata seorang pangeran Wallachia (Rumania) bernama Vlad Tapes “Dracula” yang bertarung melawan serbuan kesultanan Ottonam atas wilayahnya (menjelang periode akhir Perang Salib). Inilah kisahnya… Vlad Tapes “Dracula” (1431-1476) adalah putra dari Vlad II (Vlad Dracul) yang diangkat menjadi anggota Orde Naga oleh Kaisar Romawi. Vlad Dracul adalah orang yang gigih melawan serbuan kesultanan Ottonam atas wilayahnya. Sementara Vlad Tapes Dracula sebaliknya menjadi sosok yang dibenci baik oleh musuhnya maupun oleh rakyatnya sendiri karena kekejamannya. Dracula dilahirkan di Transylvania, Rumania atau dikenal dengan Wallachia Nama Dracula sendiri berarti anak laki-laki Dracul -anak laki-laki naga- (Drac = naga. ull=anak), nama ini merupakan gelar yang diperolehnya karena keanggotaan ayahnya di Orde Naga. Masa kecil Dracula memang tidak berlangsung lama, diusianya yang ke 11 ia harus menjadi jaminan kesetian ayahnya kepada kesultanan Turki ottoman, ia dan adiknya Randu harus dikirim ke Turki. Setelah perang Verna, terjadi konflik antara Vlad II dan John Hunyadi ( pengganti Sigismund, Raja dari kerajaan Hungaria ) dalam memperebutkan Wallachia, yang berujung pada kematian Vlad II dan Mircea, kakak Dracula. Melihat perubahan politik di Wallachia tersebut, maka sultan Turki ottoman Mehmed II mengirimkan Dracula pulang ke wallachia untuk merebut tahta. Dracula kembali ke Wallacia dengan di kawal 8000 prajurit Turki ottoman. sesampainya di Tirgoviste ( ibu kota wallachia ) terjadi pertempuran antara pasukan Vlasdisav dengan pasukan Dracula, yang akhirnya di menangkan oleh pasukan Dracula dan menempatkan Dracula sebagai penguasa Wallachia. Setelah berhasil menduduki tahta, Dracula berbalik membantai prajurit Turki ottoman yang tersisa Selain itu Vlad Tepes juga memiliki sebutan yang menyeramkan Vlad The Impaler (Vlad si Penyula). Di sebut Penyula karena konon Vlad dikenal sebagai tokoh yang senang melakukan kekejaman terhadap orang-orang yang tak disukainya. Salah satu metode penyiksaan yang disukainya adalah dengan menyula (menusuk dari pantat hingga kepala) hidup-hidup musuh-musuhnya. Diperkirakan ia telah membunuh 40.000 hingga 100.000 orang dengan cara-cara yang kejam. Keganasan Vlad Tepes yang luarbiasa akhirnya berakhir ketika ia tewas dalam sebuah penyerbuan orang-orang Turki di sebuah kota dekat Buchares. Kepalanya dipisahkan dari tubuhnya dan dibawa ke Konstantinopel sebagai persembahan kepada Sultan Turki. Tubuh tanpa kepalanya dikuburkan di Snagov sebuah pulau di Bucharest. Dari sinilah legenda vampire (mahluk penghisap darah) mulai hidup. Konon Vlad Tepes tidak benar-benar mati, ia menjadi mayat hidup, menjadi vampir dan menyebarkan wabah vampir kepada orang-orang yang digigitnya. Kisah ini menjadi legenda. Diceritakan dari generasi ke generasi di kalangan penduduk Balkan yang masih percaya pada takhyul. Legenda rakyat Balkan itulah yang akhirnya di adopsi oleh Bram Stroker dalam bentuk novel yang berjudul Dracula di tahun 1897. Walau dalam novelnya tak menyebutkan nama Vlad Tepes, namun latar belakang kisah hidup Dracula dalam novelnya mengindikasikan bahwa Vlad Tepes-lah yang diadopsi oleh Stroker untuk menjadi tokoh utama dalam karyanya. Selain Stroker, buku-buku tentang Dracula terus ditulis orang, mungkin angkanya telah mencapai ribuan buku. Apalagi setelah Hollywod mengkomersilkan lagenda vampir dengan film-filmnya. Konon, hampir 300 film pernah dibuat berkaitan dengan vampir dan Dracula. The Historian
Selain Bram Stroker adapula Elizabeth Kostova yang melakukan riset sejarah mengenai Dracula, dan menuangkan hasil risetnya kedalam sebuah novel sejarah yang dikemas dalam horor-suspense yang memikat, yang diberi judul The Historian (Sang Sejarahwan). Berbeda dengan Darculla-Bram Stoker, Kostova lebih memberikan nuansa sejarah pada novelnya ini, sehingga pembaca tak hanya disuguhkan oleh ketegangan dan kengerian semata, melainkan pembaca juga diajak menyelusuri siapa sebenarnya dibalik sosok Dracula berdasarkan fakta sejarah yang diperoleh Kostova dari risetnya selama 10 tahun. The Historian ditulis oleh Elizebeth Kostova dengan gaya yang indah dan Memikat dan menyajikan nuansa yang berbeda. Walau yang menjadi tema utama adalah pencarian sosok Drakula yang menyeramkan, namun tak ada ketakutan yang berlebihan pada novel ini. Ketegangan dan kemisteriusan menyelimuti seluruh halaman novel ini, dimulai dari ditemukannya buku kosong bergambar naga, kisah kekejaman Vlad Tepes ketika mengeksekusi musuh-musuhnya, vampir yang membuntuti dan menyerang dengan tiba-tiba, hingga sosok drakula dan aktivitasnya yang unik dan tak terduga akan ditemui dalam novel ini. Selain itu aroma sejarah juga tercium dengan tajam pada novel ini. Dengan deskripsi sejarah yang diurai secara kronologis dan menarik sehingga tak membosankan, Kostova mengajak pembacanya bertamasya ke abad 15 dimana Dracula pernah hidup dan berjuang melawan serangan tentara Turki dibawah pemerintahan Sultan Mehemd II. Pembaca juga akan diajak berkelana ke tempat-tempat eksotis seperti Oxford, Istanbul, Rumania, Bulgaria, untuk menelusuri buku-buku kuno, mansukrip-manuskrip bersejarah, kisah para santo, puisi kuno, legenda dan lagu-lagu rakyat yang berkaitan dengan Drakula. Tengkorak Vampir
Lalu apakah benar setelah kematiannya Vlad Tapes “Dracula” berubah wujud menjadi mahluk penghisap darah..? entahlah. Tetapi paling tidak sebuah peristiwa yang menggemparkan pernah terjadi dan seolah mendukung keberadaan Vlad sebagai mahluk penghisap darah.. Sebuah cerita menjelaskan, Di Venesia (Italia) pada tahun 1576 terjadi satu wabah mematikan yang membuat banyak orang panik. Jutaan orang telah bergelimpangan. Tidak ada satupun orang yang mengetahui apa yang menjadi penyebab wabah mematikan ini. Penjelasan bersifat ”ilmiah” mungkin lebih tepatnya religius pun beredar: bahwa vampir penghisap darah telah menyebarkan wabah epidemi ini. Dalam literatur terkait peristiwa abad abad ke-16 itu, tepatnya seiring dengan persebaran wabah epidemi tersebut, ada banyak pemakaman massal yang digali untuk mengubur jutaan orang mati yang diduga akibat wabah penyakit yang diduga disebabkan oleh vampir. Karena minimnya lokasi pemakaman, warga kota pun memanfaatkan makam yang sama untuk mengubur jenazah baru secara massal. Entah benar atau tidak, tetapi baru-baru ini Matteo Borrini, seorang arkeolog dari Universitas Florence di Italia menemukan kerangka seorang perempuan dengan batu bata kecil tersumbat di mulutnya saat menggali sebuah kuburan massal korban wabah penyakit semasa abad pertengahan di Lazzaretto Nuovo Island Venesia. Borrini menyampaikan temuannya ini dalam sebuah pertemuan America Academy of Forensic Science di Denver Colorado beberapa waktu lalu (Newscientist,9-3-2009). Ia juga mengklaim bahwa temuannya telah diuji secara forensik. Dan ia mempercayai tengkorak itu mempunyai hubungan dengan penyebaran wabah pada tahun 1576. “Di masa itu, para penggali kubur menyumbat mulut para vampir dengan batu bata untuk mencegah mereka bisa bangkit dan menghisap darah manusia lagi,”jelas Borrini. Namun pernyataan Borrini bahwa tengkorak itu adalah bukti pertama di bantah oleh Peer Moore-Jansen dari Universitas Wichita State di Kansas. Peer menyebutkan ia pernah menemukan tengkorak dengan kondisi yang sama dengan temuan Borrini. “ Itu memang cukup menarik, namun apa yang di klaim Borrini sebagai tengkorak vampir pertama adalah lelucon,”kata Peer Moore-Jansen. Borrini sendiri mengatakan, perincian studinya terkait keberadaan kuburan massal ini adalah menunjukkan bukti keberadaan vampire/Dracula. “Tengkorak itu menunjukkan bukti exorcisme (ritual pengusiran setan) vampir secara arkeolog” tutur Borrini. Jika penuturan Matteo Borrini benar adanya, berarti tengkorak wanita penghisap darah itu adalah salah satu korban wabah vampire yang ditularkan oleh sang pangeran Vlad Tapes Dracula yang melanglang buana hingga ke Italia. Hiii….. Kastil Dracula Awal Februari 2007 , situs resmi The Associated Press dalam sebuah kolom beritanya mengabarkan bahwa Puri Bran yang diyakini sebagai tempat kediaman Dracula, dijual seharga 78 juta dolar oleh pewarisnya kepada pemerintah Rumania. Langkah tersebut diambil demi pelestarian tempat legendaris di Transylvania tersebut. Kabarnya lebih dari 400 ribu orang mengunjungi puri itu setiap tahunnya, terutama karena dikaitkan dengan Vlad the Impaler atau Pangeran Dracula. Vlad bukanlah pemilik puri itu, namun diyakini telah menggunakan tempat itu selama kunjungannya ke Transylvania. Dia juga terkurung di tempat itu selama dua bulan pada tahun 1462 setelah ditangkap olah musuhnya dan dipenggal.